SUBHANALLOH !!! Air di Danau Ini Berubah jadi Pink, Warga pun Dilarang Mendekat! berikut misteri di balik penyebab warna pink danau tersebut
Danau tersebut ditemukan pertama kali oleh SciSchow di tahun 2013 dan memacu minat para peneliti di eXtreme Microbiome Project.
Peneliti mengumpulkan sedimen dan air dari berbagai sisi danau untuk memastikan alga, archaea, dan bakteri yang hidup di dalamnya terambil.
Dengan sampel tersebut, tim tersebut menggunakan analisis metagenom di mana DNA diekstraksi untuk mengidentifikasi spesies berdasarkan infromasi genetik.
Dengan sampel tersebut, tim tersebut menggunakan analisis metagenom di mana DNA diekstraksi untuk mengidentifikasi spesies berdasarkan infromasi genetik.
Dengan mikroba dalam sampel yang dikumpulkan di Lake Hillier, peneliti menemukan alga bernama Dunaliella salina yang diduga menjadi penyebab di balik air yang berwarna merah muda.
Alga tersebut juga bisa ditemukan di danau berwarna pink lainnya, yaitu Lake Retba di Senegal.
D. salina memproduksi senyawa pigmen bernama karotenoid yang membantu untuk menyerap sinar
matahari
Senyawa tersebut juga memberikan warna merah muda dalam alga itu.
Tim tersebut juga mengidentifikasi bakteri dengan nama Dechloromonas aromatic, yang baik untuk memecah senyawa seperti bensol dan toluena yang sering ditemukan dalam pelarut kimia.
Dari informasi tersebut, peneliti dapat melacak akar penyebab munculnya warna pink dari Lake hillier.
Mereka menemukan bahwa danau pink itu pada 1900an digunakan sebagai tempat penyamakan kulit, di mana banyak digunakan pelarut kimia dalam produksinya.
Namun dalam penelitian terbaru, mengonfirmasi bahwa ada kehadiran mikroba extremophilleberkontribusi terhadap warna yang dihasilkan danau itu.Mereka menemukan bahwa danau pink itu pada 1900an digunakan sebagai tempat penyamakan kulit, di mana banyak digunakan pelarut kimia dalam produksinya.
Dalam video terbaru, pembawa acara SciShow, Hank Green, mendeskripsikan, extremophille sebagai salah anggota ekosistem di Bumi yang paling aneh karena dapat hidup dalam kondisi ekstrem.
Organisme tersebut dapat hidup dalam lingkungan yang memiliki tingkat salinitas tinggi, misalnya Lake Hillier di Middle Island, Australia.
sumber :liputan6.com
Komentar
Posting Komentar